Selasa, 27 Desember 2016

Filsafat Pendidikan

Pengertian, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan A. Pengertian Ketika konsentrasi dan fokus kajian filsafat ditujukan pada persoalan-persoalan yang berhubungan dengan seluk beluk pendidikan secara khusus, maka berarti upaya filosofis diarahkan pada suatu bidang kajian yang dalam hal ini adalah problem kependidikan sebagai sebuah realitas. Upaya semacam inilah yang disebut dengan filsafat pendidikan. Dan atas dasar ini pulalah, maka pengenalan secara komperhensif tentang filsafat pendidikan, mestilah pula diawali dengan pemberian pemahaman yang mendalam mengenai filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan. Hal ini semakin menjadi begitu penting, mengingat pemahaman akan filsafat sangat menentukan sistem dan pola yang akan ditempuh oleh seseorang dalam menggunakan daya pikirnya memandang realitas. Hal ini tentu memiliki konsekuensi dan implikasi pada kegiatan filsafat pendidikan sebagai implementasi metode filsafat di bidang pendidikan. B. Kegunaan Filsafat Pendidikan Filsafat pendidikan sebagai suatu upaya berpikir logis, kritis, radikal, sistematis, metodis, utuh, dan menyeluruh tentang persoalan-persoalan yang berkenaan dengan permasalahan pendidikan dan aspek-aspek penting yang terkait dengannya. Sedemikian rupa sehingga berbagai upaya edukasi yang dilakukan dalam gerak langkah proses pendidikan benar-benar berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan dan atau sasaran-sasaran yang telah dirumuskan. Upaya filsafat pendidikan merupakan sesuatu yang tidak dapat dilepaskan dari keseluruhan proses kependidikan, baik dalam pencarian orientasi, aplikasi maupun evaluasi dan pengembangan. Pendidikan dan filsafat pendidikan merupakan dua mata uang yang menyatu dalam satu unit yang mengikat. C. Objek dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Realitas-realitas kependidikan yang menjadi objek kajian filsafat pendidikan antara lain yang menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan: 1. Hakikat manusia ideal sebagai acuan pokok bagi pengembangan dan penyempurnaan. 2. Pendidikan dan nilai-nilai yang dianut sebaga suatu landasan berpikir dan berbuat dalam tatanan hidup suatu masyarakat. 3. Hakikat tujuan kependidikan sebagai arah bangun pengembangan pola dunia pendidikan. 4. Hakikat pendidik dan anak didik sebagai subjek-subjek yang terlihat langsung dalam pelaksanaan proses edukasi. 5. Hakikat pengetahuan dan nilai sebagai aspek penting yang dikembangkan dalam aktivitas pendidikan. 6. Hakikat kurikulum sebagai tahapan-tahapan yang akan di lalui dalam proses kependidikan menuju peraihan tujusn-tujuan. 7. Hakikat metode dan strategi yang memungkinkan penumbuhkembangan potensi subjek didik. 8. Alternatif-alternatif yang mungkin dilalui dalam pengembangan sumberdaya manusia baik menyangkut prinsip-prinsip, metode maupun alat-alat pendukung peraihan tujuan. 9. Keterkaitan dunia pendidikan dengan lembaga-lembaga lain dalam lingkup masyarakat, seperti pendidikan dan dunia politik, pendidikan dan sistem pemerintahan, pendidikan, atau hukum dan adat dalam masyarakat. 10. Keterkaitan dunia kependidikan dengan perubahan-perubahan taraf hidup dalam masyarakat. 11. Aliran-aliran filsafat yang tumbuh dan berkembang dalam memecahkan berbagai ragam problem pendidikan. 12. Keterkaitan kependidikan sebagai suatu lembaga dengan ideologi yang berkembang dalam suatu masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar