Selasa, 27 Desember 2016
Kota dan Masyarakat Industri
Kota dan Masyarakat Industri
A. Pengantar
Industrialisasi bagi negara-negara berkembang, seperti halnya Indonesia merupakan keniscayaan. Industri merupakan salah satu pembangunan yang mengarah pada proses perubahan perekonomian dari yang sebagian besar berupa pedesaan dan pertanian menjadi perkotaan, industri, dan jasa-jasa dalam kompetensinya. Hal tersebut dilakukan sebab industri sebagai salah satu strategi pembangunan dianggap mampu memajukan proses pertumbuhan suatu negara. Kuntowijoyo (1991:2) mengatakan bahwa industri merupakan salah satu variabel pendorong perubahan sosial yang dominan dalam abad-abad terakhir sehingga kehadiran industri akan memunculkan masyarakat industri yang berbeda dengan masyarakat agraris. Urbanisasi dekat dengan industrialisasi, modernisasi, dan pembangunan ekonomi, untuk membawa perubahan mendasar dalam masyarakat. Perubahan secara fisik ditandai dengan adanya peningkatan penggunaan lahan untuk kegiatan nonpertanian, seperti industri, pemukiman, serta perdagangan dan jasa.
B. Industrialisasi : Proses Menjadi Masyarakat Industri
Proses industrialisasi yang sebagian besar berlangsung di perkotaan mengakibatkan kota kebanjiran imigran dari desa-desa dengan segala aspeknya. Sejumlah pola budaya yang terkandung dalam hubungan transformasi, yaitu :
1. Secara teratur kembali ke desa asal untuk menikah, pemakaman dan upacara-upacara lainnya
2. Pertukaran pemberian secara teratur dan kunjungan
3. Perubahan tempat tinggal secara musiman
4. Pulang pergi ke tempat tinggal secara berkala
Ciri-ciri pedesaan yang dibawa oleh masyarakat urban di kota menunjukkan pola yang berbeda didasarkan pada ciri-ciri desa asal yang dibawa oleh migran. Pada umumnya, kota-kota di negara berkembang cenderung didikotomikan menjadi dua kawasan yang berbeda, yaitu :
1. Kawasan tipe barat
2. Kawasan tipe pribumi yang terdiri atas pengelompokkan desa-desa
Menurut Moore (1965:201) , munculnya indutrialisasi tidak hanya unsur pokok bagi pertumbuhan ekonomi secara mendasar, tetapi juga mengarah pada penciptaan suatu budaya umum.
C. Pengertian Industri dan Industrialisasi
Dumairy (1996:207) menjelaskan bahwa industri mempunyai dua pengertian, yaitu:
1. Himpunan perusahaan sejenis, contoh industri kertas berarti himpunan perusahaan penghasil kertas
2. Sektor ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
Dalam pengertian kedua, kata industri sering disebut sektor industri pengolahan atau manufaktur, yaitu salah satu faktor produksi atau lapangan usaha dalam perhitungan pendapatan nasional. Ketika suatu negara telah mencapai tahap sektor industri menjadi leading sector, negara tersebut dapat dikatakan telah mengalami industrialisasi (Ahmad Erina Yustika, 2000:45). Industrialisasi dianggap sebagai satu-satunya jalan pintas untuk meretas nasib kemakmuran suatu negara secara lebih cepat dibandingkan tanpa melalui proses tersebut. Ada dua pertimbangan penting yang melandasi penggunaan strategi industrialisasi.
1. Pada tahun-tahun tersebut, negara-negara di seluruh dunia juga mengajarkan proyek industrialisasi di negara masing-masing dengan dukungan teori pembangunan ekonomi yang memadai
2. Sejarah negara yang telah berhasil memajukan ekonominya selalu melalui tahapan industrialisasi pada proses pembangunannya.
Dengan pertimbangan itulah, proyek industrialisasi juga dikerjakan di Indonesia dengan konsistensi yang cukup terjaga. Salah satu aspek penting transformasi struktural ekonomi Indonesia sepanjang era orde baru adalah peningkatan peranan sektor industri yang tergolong sangat pesat
D. Konsep Industrialisasi
Jika sebuah negara telah mencapai tahapan sektor industri, negara tersebut dianggap telah mengalami tahap industrialisasi. Menurut pendekatan ini, industrialisasi dianggap sebagai proses pertumbuhan ekonomi dalam wujud akselerasi investasi dan tabungan. Tokoh model neoklasik lebih menekankan perhatian pada mekanisme yang memungkinkan perekonomian negara terbelakang mentransformasikan struktur perekonomian dalam negeri mereka dari sesuatu yang berat ke pertanian tradisional untuk mencukupi kebutuhan sendiri, pada sesuatu perekonomian yang lebih modern. Faktor-faktor yang terlibat dalam proses yang ikut bergeser akibat industrialisasi adalah tenaga kerja, modal, dan kontribusinya terhadap pendapatan nasional. Pada dekade 1980-an, pandangan mengenai pemaknaan industrialisasi mendapat kritik dari Joan Robinson, Cohen, dan Zysman. Pandangannya sangat cocok dan memadai untuk melihat kasus Indonesia meningat karakterstik potensi sektor basis yang dimiliki, yaitu sektor pertanian. Transformasi ekonomi dapat dikarakteristikkan dalam dua hal, yaitu:
1. Sektor pertanian harus terus mengalami dinamika internal dan menjadi basis bagi sektor industri yang akan dikembangkan
2. Sektor industri yang dikembangkan mempunyai keterkaitan dengan sektor pertanian.
E. Industrialisasi di Indonesia
Menurut departemen perindustrian, industri nasional Indonesia dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar berikut:
1. Industri dasar yang meliputi kelompok industri mesin dan logam dasar dan kelompok kimia dasar.
2. Industri kecil yang meliputi industri pangan, industri sandang dan kulit, industri kimia dan bahan bangunan, industri galian bukan logam dan industri logam.
3. Industri hilir, yaitu kelompok Aneka Industri meliputi industri yang mengolah sumber daya hutan, industri yang mengolah hasil pertambangan, industri yang mengolah sumber dan pertanian secara luas, dan lain-lain.
Berdasarkan segi kesempatan kerja yang diciptakan, industri kerajinan rumah tangga adalah yang paling penting. Tiga pemikiran strategi industrialisasi yang berkembang di Indonesia, yaitu :
1. Strategi industrialisasi yang mengembangkan industri-industri yang berspektrum luas.
2. Strategi industrialisasi yang mengutamakan industri-industri yang berteknologi canggih berbasis impor, seperti industri pesawat terbang, industri peralatan dna senjata militer, industri kapal, dan lain-lain.
3. Industri hasil pertanian berbasis dalam negeri dan merupakan kelanjutan pembangunan pertanian.
F. Struktur Ekonomi di Indonesia
Istilah struktur dipakai untuk menunjukkan susunan atau komposisi dari sesuatu. Ada dua macam struktur ekonomi, yaitu sebagai berikut:
1. Struktur agraris, yaitu struktur ekonomi didominasi oleh sektor pertanian.
2. Industri, yaitu struktur ekonomi didominasi oleh sektor industri.
G. Perubahan Sosial Masyarakat Agraris
Perubahan masyarakat tradisional ke masyarakat industri akibat dari derasnya proses modernisasi dengan berbagai nilai dan teknologi yang ditawarkan (Soelaiman, 1998:93). Akhirnya, struktur masyarakat agraris yang memiliki niali-nilai sosial seperti gotong royong yang sangat kuat telah berubah . Dampak perubahan dari daerah agraris menjadi industri yang signifikan meliputi perubahan mata pencaharian, yaitu terjadi pergeseran orientasi dari sektor pertanian menjadi sektor industri, jasa dan perdagangan. Nilai gemeinschaft antartenaga kerja dalam kehidupan pertanian tradisional berubah menjadi gesselschaft. Dengan demikian, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat pasca-industrialisasi merupakan sebuah keniscayaan. Dampak negatifnya adalah adanya pencemaran lingkungan, meningkatnya kecemburuan sosial, munculnya kesenjangan masyarakat desa-kota. Pengaruh masuknya industri ke kawasan agraris telah menjadikan masyarakat tradisional, desa, dan agraris secara alami ikut berubah menjadi masyarakat modern, kota, kelurahan, dna industri. Di samping perubahan seperti halnya di atas, perubahan juga terjadi pada pola perilaku ekonomi, pola pikir serta gaya hidup masyarakat. Bahkan, berubahnya tingkat pendapatan juga berpengaruh pada pandangan masyarakat tentang menginvestasikan pendapatan yang diperolehnya. Perilaku ekonomi masyarakat lebih konsumtif, seperti seringnya belanja, menonto, jalan-jalan, atau lainnya. Begitu pun dengan pola pikir masyarakat yang mulai mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi dari pergaulan atau interaksi dengan dunia luar. Semakin majunyatingkat pendidikan, semakin terspesialisasinya bidang pekerjaan dan karier, artinya ada kebutuhan untuk keahlain khusus membuat masyarakat mengikuti kursus ataupun pelatihan. Begitu pun dalam hal pakaian yang digunakannya. Pertemanan, pergaulan serta komunikasi sudah banyak yang berubah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar