Selasa, 27 Desember 2016

Pembelajaran

Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Kemampuan belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Berikut ini akan diuraikan faktor motivasi dalam mempengaruhi belajar.  Motivasi Motivasi menurut Sumardi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Adapun Greenberg menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Sehubungan dengan kebutuhan hidup manusia yang mendasari timbulnya motivasi, Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar hidup manusia itu terbagi atas lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebuttuhan sosial, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Menurut Maslow, mausia adalah mahluk yang tidak pernah puas seratus persen. Jika suatu kebutuhan telah terpenuhi, orang tidak lagi berkeinginan memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi berusaha untuk mememnuhi kebutuhan lain yang lebih tinggi tingkatannya. Sementara itu McClleand mengemukakan bahwa di antara kebutuhan hidup manusia terdapat tiga macam kebutuhan, kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk berafiliasi, dan kebutuhan untuk memperoleh makanan. Motivasi berprestasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di dalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin). Heckhausen mengemukakan bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan. Sementara itu Ausubel seperti dikutip oleh Howe mengemukakan bahwa motivasi berprestasi terdiri atas tiga komponen, yaitu dorongan kognitif, An ego-enhancing one, dan komponen afiliasi. Peranan motivasi dalam mempelajari tingkah laku seseorang besar sekali. Eysenck dan kawan-kawan dalam Encyclopedia of Psychology menjelaskan bahwa fungsi motivasi antara lain adalah menjelaskan dan mengontrol tingkah laku. Jika dikaitkan dengan kegiatan belajar-mengajar, siswa akan berusaha untuk selalu mendekati hal-hal yang menyenangkan. Atkinson seperti dikutip Houston mengemukakan bahwa di antara kebutuhan hidup manusia, terdapat kebutuhan untuk berprestasi, yaitu dorongan untuk mengatasi hambatan, melatih kekuatan, dan berusaha untuk melakukan suatu pekerjaan yang sulit dengan cara yang baik dan secepat mungkin, atau dengan perkataan lain usaha seseorang untuk menemukan atau melampaui standar keunggulan. Hubungan antara motivasi dengan harapan dan nilai, oleh Atkinson dirumuskan sebagai berikut : ( motivasi = harapan x nilai). Lebih lanjut Atkinson mengemukakan bahwa di dalam diri setiap individu selalu terdapat pertentangan antara harapan akan sukses yang menyebabkan seseorang termotivasi untuk mencari atau mendekati pencapaian tujuan, sedangkan rasa takut akan mengalami kegagalan menyebabkan orang termotivasi untuk menjauhi atau menghindari pencapaian tujuan. Jika kedua keadaan ini terjadi pada diri pribadi seseorang dalam waktu yang bersamaaan, maka motivasi yang muncul dalam diri orang itu merupakan hasil (resultant) dari kedua keadaan tersebut, di mana keadaan yang dominan akan menang. Menurut Atkinson seseorang yang mempunyai motivai berprestasi tinggi pada umunya harapan akan suksesnya selalu mengalahkan rasa takut akan mengalami kegagalan. Berkaitan dengan hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar siswa, Bruner mengemukakan bahwa siswa dengan tingkat motivasi berprestasi tinggi, cenderung untuk menjadi lebih pintar sewaktu mereka menjadi dewasa. Adapun Fremount E. Kast dan James E. Roseinzweig memberi pengertian motivasi adalah dorongan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan tertentu. Motivasi berprestasi dapat diartikan dorongan untuk mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan standar keunggulan. Untuk memahami konsep motivasi berprestasi, terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian istilah motive dan achievement. 1. Motivasi Berprestasi Dalam perjalanan hidupnya, tiap orang akan banyak mengalami peristiwa, di mana harapannya tidak selamanya terpenuhi. Ia juga akan banyak mengalami peristiwa, di mana berbagai syarat menyertai berbagai situasi afeksi dalam dirinya. Oleh karena itu, menurut McClleand dan kawan-kawan, semua motif manusia adalah hasil belajar. 2. Pengertian Achievement Harapan seseorang terbentuk melalui belajar dalam lingkungannya. Standar ini mugkin berasal dari tuntutan orang tua atau lingkungan kultur tempat seseorang di besarkan. Salah satu petunjuk yang paling meyakinkan tentang kerangka acuan semacam itu ialah evaluasi terhadap suatu jenis perubahan, misalnya siswa telah menyelesaikan tugas dengan baik. 3. Karakteristik Individu yang Motivasi Berprestasinya Tinggi Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu mudah di capai atau terlalu besar resikonya. b. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain. c. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. 4. Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa yang motivasi berprestasi nya tinggi hanya akan mencapai prestasi akademis yang tinggi apabila : a. Rasa takutnya akan kegagalan lebih rendah daripada keinginannya untuk berhasil. b. Tugas-tugas di dalam kelas cukup memberi tantangan, tidak terlau mudah tetapi juga tidak terlalu sukar, sehingga memberi kesempatan untuk berhasil. 5. Penerapan di Bidang Administrasi Pendidikan Di sini akan diberiakn tiga contoh, yaitu motivasi berkarir, motivasi melayani, dan motivasi bekerja. a. Motivasi Berkarir Orang-orang yang motivasi berkarirnya baik ditandai dengan: 1. Memilih tujuan yang realistis sebagai upaya untuk mengembangkan karir; 2. Senang bekerja sendiri dan berkarir untuk kemajuan prestasinya; 3. Mampu menangguhkan pemuasan sesaat, demi kemajuan karir yang lebih baik; b. Motivasi Pelayanan Seseoang yang motivasi pelayanannya baik memiliki tanda-tanda : 1. Menyukai kesungguhan dalam bentuk gairah (passionate) untuk melayani konsumen. 2. Senang menciptakan cara-cara baru dan menarik untuk meningkatkan layanan (progressive). 3. Memiliki sikap proaktif, yaitu mengambil inisiatif yang tepat. c. Motivasi Kerja Jika konsep motivasi diterapkan ke dalam konteks bekerja, maka seorang yang motivasi bekerjanya tinggi ditandai dengan: 1. Menyukai tugas kantor yang menuntut tanggung jawab pribadi. 2. Senang bekerja sendiri, sehingga kemampuan diri dapat di kedepankan. 3. Senang bersaing mengungguli prestasi bekerja orang lain. Daftar pustaka : Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar