Selasa, 27 Desember 2016

Identitas manusia dalam pendidikan

Melalui pendidikan diharapkan seseorang tidak hanya memiliki kecerdasan dalam bidang akademik tetapi juga menanamkan karakter yang baik pada diri seseorang . Tidak ada yang menyangkal bahwa karakter merupakan aspek yang penting untuk kesuksesan di masa depan. Karakter yang kuat akan membentuk mental yang kuat. Menurut Ali Ibrahim Akbar, praktik pendidikan di Indonesia cenderung berorientasi pada pendidikan berbasis hard skill (keterampilan teknis) yang lebih bersifat mengembangkan intellegence quotient (IQ). Sedangkan kemampuan soft skill yang tertuang dalam emotional quotient (EQ) dan spiritual intellegence (SQ) sangat kurang. Banyak guru yang berpandangan bahwa peserta didik dikatakan baik kompetensinya apabila nilai hasil ulangan atau ujiannya tinggi. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal 1 UU SISDIKNAS tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. Lebih lanjut, pendidikan karakter adalah sesuatu yang dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi karakter peserta didik guru membantu dalam membentuk watak peserta didik dengan cara memberikan keteladanan, cara berbicara atau menyampaikan materi yang baik, toleransi, dan berbagai hal yang terkait lainnya. Berdasarkan grand design yang dikembangkan Kemendiknas (2010) , secara psikologis dan sosial kultural, pembentukan karakter dalam diri individu meliputi fungsi dari seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultural (dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat. Berikut adalah daftar dan deskripsi ringkas nilai-nilai utama karakter manusia : 1. Nilai Karakter Dalam Hubungannya Dengan Tuhan Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran agama. 2. Nilai Karakter Hubungannya Dengan Diri Sendiri a. Jujur Jujur merupakan perilaku yang didasrkan pada upaya menjadikan diri sebagai orang yang dapat selalu dipercaya. b. Bertanggung jawab Ini merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, sebagaimana yang seharusnya ia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa. c. Bergaya hidup sehat Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat menggangu kesehatan. d. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. e. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. f. Percaya diri Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. g. Berjiwa wirausaha Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. h. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Berpikir dan melakukan sesuatu secara nyata atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan mutakhir dari sesuatu yang telah dimiliki. i. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikna tugas-tugas. j. Ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar. k. Cinta ilmu Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan. 3. Nilai Karakter Hubungannya Dengan Sesama a. Sadar hak dan kewajiban diri dan orang lain Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan sesuatu yang menjadi milik atau hak diri sendiri dan orang lain, serta tugas atau kewajiban diri sendiri dan orang lain. b. Patuh pada aturan-aturan sosial Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dna kepentingan umum. c. Menghargai karya dan prestasi orang lain Menghargai karya dan prestasi orang lain merupakan sikap dan tindakan yang mendorong diri untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat. d. Santun Santun merupakan sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya kepada semua orang. e. Demokratis Cara berpikir, bersikap , dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban diri sendiri dan orang lain. 4. Nilai Karakter Hubungannya Dengan Lingkungan Nilai karakter tersebut berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya. 5. Nilai Kebangsaan Artinya, cara berpkir, bertindak dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dna kelompok. 1. Nasionalis Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya. 2. Menghargai keberagaman Sikap memberikan respek atau hormat terhadpa berbagai macam hal, baik yang berbetuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, maupun agama. Pilar pendidikan karakter meliputi sembilan pilar yang saling kait mengait, berikut adalah kesembilan pilar tersebut: 1. Responsibility (tanggung jawab) 2. Respesct (rasa hormat) 3. Fairness (keadilan) 4. Courage (keberanian) 5. Honesty (kejujuran) 6. Citizenship (kewarganegaraan) 7. Self-discipline (disiplin diri) 8. Caring (peduli) 9. Perseverance (ketekunan). Suryanto juga menyebutkan sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal manusia, yaitu: 1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya 2. Kemandirian dan tanggung jawab 3. Kejujuran atau amanah 4. Hormat dan santun 5. Dermawan, suka tolong-menolong, dan gotong royong atau kerja sama 6. Percaya diri dan pekerja keras 7. Kepemimpinan dan keadilan 8. Baik dan rendah hati 9. Toleransi, kedamaian, kesatuan Ada beberapa tips efektif pendidikan karakter di sekolah yang bisa ditawarkan. Berikut beberapa tips berikut. a. Menghidupkan shalat berjamaah Beribadah kepada Tuhan mempunyai efek positif bagi perkembangan mental dan kepribadian seseorang. b. Mencium tangan guru Mencium tangan saat bersalaman merupakan simbol kerendahan hati dan penghormatan seseorang kepada orang lain, bahkan, mencium tangan ternyata cukup efektif menghilangkan sifat sombong dn angkuh. c. Menambah mata pelajaran biografi para tokoh Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan memperkenalkan pemikiran danperjuangan para tokoh bangsa tersebut. d. Membuat pesan-pesan pendek di tempat-tempat startegis Jika rasa malas datang, semangat mengendur, dan tantangan datang secara bertubi-tubi, maka cita-cita yang ditulis dapat membangkitkan semangat belajar seseorang sehingga mencapai prestasi yang diinginkan. e. Menggelar doa dan istighasah rutin Selain aspek intelektual, kemampuan spiritual dan emosional juga sangat penting dalam meraih kesuksesan. f. Menyediakan koleksi buku akhlak yang berkualitas Bacaan yang berkualitas akan membakar semangat berprestasi dan mengembangkan diri. g. Mengunjungi mentor Pendidikan karakter membutuhkan sosok atau teladan yang bisa memberikan penagrahan masukan, dan contoh yang baik kepada jajaran guru, wali murid, siswa dan siswi, serta pihak-pihak yang terkait. h. Menanamkan keikhlasan Guru yang sukses adalah guru yang ikhlas. Sebab keikhlasannya berdampak positif dalam mengubah perilaku siswa, dan menyebabkan ilmu yang diberikan bermanfaat dan berkah di dunia dan akhirat. i. Membuat program praktik pendidikan karakter Perlu dipikirkan bersama seandainya setiap sekolah membuat praktik pendidikan karakter, misalnya selama satu bulan sesuai dengan bakat dan minat siswa. j. Memberikan reward dan sanksi Untuk mendorong dan mempercepat proses pendidikan karakter ini, seyogianya pihak lembaga pendidikan memberikan reward kepada siswa yang berprestasi dan sanksi kepada siswa yang gagal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar